Jumat, Juni 06, 2008

Friendship is love without his wings



Nganggur selama 2 minggu membuat aku kembali mengotak-atik program video makernya windows... Kebetulan belakangan ini aku juga mengalami hari-hari yang membuat aku merenungi arti dari 'friendship'. Begitu dalam dan tulus. Maka akhirnya jadi deh penggabungan dari beberapa video yang aku tonton, beberapa lagu, dan kata-kata yang bagus tentang friendship.. dari youtube.com, imeem, lime dst. Pokoknya serba internet deh.. :)

Selamat menonton, semoga suka.. :)


RISN

Kamis, Mei 29, 2008

Semoga bukan 'ciri' dari staf ahli anggota DPR kita

Mereka datang kesiangan, karena itu ngga boleh masuk ruangan test. Eh, ternyata mereka ngga bisa terima. Katanya pihak penyelenggara kok ngga profesional??

Halaaahh... :)
Padahal di lembar edaran yang mereka pernah terima kurang lebih telah ditulis seperti berikut : "Asesmen dimulai jam 08.00. Harap datang 30 menit sebelum mulai. Lalu ada rincian waktu untuk persiapan, instruksi dan asesmen. Masih kurang jelas kah?

Hmm... Dari 1000an peserta kira-kira 10 orang (1%) datang terlambat. Masih taat aturan.. Alhamdulillaahh.. :). Tapi mohon maaf, yang terlambat itu tetap tidak diperkenankan masuk kalau psikotest sudah dimulai. Masalahnya instruksi sudah berjalan, terlambat masuk akan berakibat tidak paham, dan akibatnya merugikan peserta lain kalau harus mengulang instruksi.

Sebetulnya yang protes keras cuma 2 orang. Itu juga dari partai yang berbeda. Jadi.. memang tidak representatif lah kalau dibilang 'gaya' seperti itu adalah ciri dari staf ahli DPR kita. Cuma saja, arogansinya itu lho.. Luthu naa.. bikin gemesss dehh.. :( apalagi alasan terlambatnya karena pesawat delay. Pengen marah ga sih dengernya ??? lah pesawat delay kok penyelenggara yang disalahkan? Katanya, kenapa di edarannya ngga ditulis ada psikotest? Untuuung untung yang bikin edaran bukan penyelenggara tapi Setjen DPR :p.. maka silaken ribut deh berdua yang sama-sama berbau DPR..

Jadi binun, siapa sih sebetulnya yang ngga profesional ??
Yang melarang masuk karena jelas mengganggu jalannya asesmen serta merugikan mereka sendiri, atau... yang datang terlambat tapi bersikeras untuk diijinkan masuk?

Setelah ngotot dengan sesama yang berbau DPR tea ;) maka ahirnya ada 'win-win solution', yaitu diadakan test susulan untuk yang tidak bisa hadir hari itu dan untuk yang datang terlambat. Tapi, alamaakk.. rupanya beliau beliau itu teteepp masih kurang puas juga :( . Lalu katanya, kalau begini caranya, saya jadi bingung siapa yang harus disalahkan? Astaga naga.. rek rek, kok berpikirnya kudu harus mesti ada yang disalahkan sih? bukankah sebaiknya mencari solusi?

Tapi gampang kok jawabnya. Pan katanya pesawatnya delay.. Musim pesawat delay seperti ini, sebaiknya kan kita berpikir antisipatif bukan?? Tokh asesmen ini untuk kepentingan dirinya sendiri. Jadi siapa yang salah ayooo ?? hmm.. pasti rumput yang bergoyang..;)

RISN

Minggu, Mei 18, 2008

HATI YANG LEMBUT, waspadalah...

Hati yang lembut adalah yang tanggap dan terbuka terhadap sekitarnya (Agus Mustofa, 2003).

Nabi Ibrahim dikenal sebagai nabi yang berhati paling lembut. Sayang tidak banyak cerita tentang kelembutannya ini kecuali saat beliau menyadarkan ayahnya untuk meninggalkan berhala dan menyembah Tuhan Yang Esa. Walau demikian beliau tetap menjualkan berhala buatan ayahnya seraya mengatakan pada pembeli bahwa patung itu tak beguna. Jelas lah sang ayah marah dan mengusirnya tapi nabi Ibrahim tetap bersikap lembut seiring kekukuhannya menyembah Tuhan yang Esa, senantiasa berusaha menyadarkan dan mendoakan ayahnya.

Agus Mustofa (buku Pusaran Energi Ka’bah), mengatakan bahwa hati menularkan getaran pada lingkungan sekitarnya (beresonansi), baik itu hati yang lembut atau hati yang kasar. Getaran yang bersumber dari hati yang lembut adalah getaran Ilahiah yaitu dorongan untuk mencapai tingkatan kualitas diri yang lebih tinggi. Getarnya cenderung lembut dan halus dengan frekuensi getaran yang sangat tinggi dan teratur. Termasuk kedalam getaran Ilahiah ini adalah membaca Firman Allah, dzikir, sifat sabar, ikhlas dan pasrah dalam beragama. Getar hati yang lembut memberikan rasa tenang dan tentram pada lingkungan sekitarnya.

Masih menurut Mustofa, getar kelembutan hati nabi Ibrahim masih bisa dirasakan hingga saat ini di dalam dan di sekitar ka’bah. Bagaimana tidak, bukankah energi itu tidak musnah? dan getaran menunjukkan adanya energi? Ka’bah dibangun dan digunakan setiap saat oleh nabi Ibrahim pada jamannya maka bisa dibayangkan seberapa besarkah getar positif telah terpancar disitu. Ditambah dengan getaran do’a dan sholat seluruh umat Islam (yang berkiblat ke ka’bah) maka tidak heran kalau hati terasa sangat tentram kala berada disana.

Namun jangan dikira bahwa hidup kemudian akan berjalan mulus oleh kelembutan hati. Saat hati menggerakkan rasa dan rasa terkait erat dengan emosi maka kita harus berhati-hati. Sangat mungkin pada ahirnya akal sehat terabaikan karena rasa mulai mendominasi keputusan dan perilaku. Kalau itu terjadi si lembut hati akan tenggelam dalam kehidupan yang dikuasai oleh perasaannya saja tanpa mampu mengendalikannya lagi.

Mungkin, itulah salah satu sebab mengapa justru kepada nabi Ibrahim 2 ujian keimanan yang begitu berat diberikan. Padahal beliau telah menunjukkan keimanan yang tinggi melalui keberaniannya menghancurkan patung berhala di seluruh kota tempat tinggalnya sampai ia dihukum bakar hidup-hidup.

Ujian berat yang pertama adalah saat Tuhan memerintahkan untuk meninggalkan istri dan anaknya yang masih kecil di padang tandus, kering dan gersang. Kedua, belum lama ia berjumpa kembali dengan anak dan istrinya, Tuhan mengujinya kembali lewat perintah menyembelih anaknya. Bayangkan.. Cobaan yang luar biasa berat, dan sangat terkait erat dengan kelembutan hati dan perasaan. Tapi.. yah namanya juga orang yang very very very special, tentu saja ia berhasil melewati semuanya dengan baik. Hati yang lembut telah ditempatkan sebagaimana mestinya olehnya, yaitu dibawah kekukuhan iman.

So.. hati yang lembut tetap lah waspada..

RISN

Kamis, Maret 20, 2008

Aa Gym dan Fahri (nya Ayat-ayat Cinta)

Kalau pada saat Aa gym berpoligami tiba-tiba 'penonton' bubar jalan dan 'dunia' mendadak sepi. Maka saat Fahri berpoligami penonton malah berdatangan. Mulai dari ABG sampai ke orangtua penasaran mau ikutan juga. Malah Fahri sepertinya jadi idola, padahal dia juga berpoligami. Apa sih yang membuat berbeda?

Yang pertama jelas lah poligaminya Aa Gym terjadi secara natural di dunia sungguhan. Artinya tidak bisa direka-reka sedemikian rupa untuk tujuan mengaduk-aduk emosi orang lain. Kalaupun ahirnya banyak yang 'teraduk-aduk' itu jelas ga sengaja dan mungkin juga tak disangka-sangka :). Bukan salah skenario lho... Sedangkan poligaminya Fahri semua serba bisa ditata apik demi untuk menarik perhatian dan memancing emosi-emosi tertentu dari penonton.

Kedua, motivasi Aa Gym tidak jelas (setidaknya dimata umum). Yang tertangkap adalah ciri khas lelaki; suka wanita cantik, dan dalam urusan yang satu ini kurang mampu menahan diri. Sedangkan Fahri? waduh.. dia sih keliatannya pada dasarnya ogah kawin lagi :) kalaupun ahirnya itu terjadi alasannya, kesatu, istrinya sangat memaksa (terlepas dari tujuan sang istri sebenarnya). Kedua, kondisi Maria yang kritis membutuhkan 'pertolongan' segera. Ketiga, Fahri menunjukkan perilaku menolak untuk menikahi perempuan lain. Nahh ini dia sebetulnya yang diharap-harapkan perempuan dari lelaki. Menolak poligami bo! karena hal itu mengindikasikan kesetiaan, pemahaman akan perasaan perempuan, dan menunjukkan prinsip tentang sebuah perkawinan.

Tapi walaupun ini hanya sebuah motif yang direkayasa mungkin Aa Gym (atau Aa-Aa lainnya :) tetap bisa belajar dari filmnya Fahri karena cerita itu tentunya dibuat dengan dasar kemampuan berempati pada perasaan perempuan, atau bahkan empati terhadap perasaan masyarakat Indonesia secara umum.

Kalau masih susah ngebayangin bagaimana perasaan perempuan saat itu, nahh film ini juga mengaudiovisualisasikannya dengan bagus dan pas. Walau Aisya sangat mendorong agar Fahri menikahi Maria dan dia kelihatan tegar mendampingi peristiwa demi peristiwa, tapi tak urung saat rasa cinta Fahri mulai hanyut dihadapan Maria yang sedang koma, dengan mengatakan "aku mencintaimu", Aisya tak sanggup lagi menahan gejolak perasaannya sehingga akhirnya memilih keluar dari kamar untuk menangis sejadi-jadinya.

Atau saat mereka sudah berkumpul dalam satu rumah. Ketika suatu pagi Fahri keluar dari kamar Mira ia mendapati Aisya sedang bergegas membawa koper untuk meninggalkan rumah karena katanya dia butuh waktu untuk sendiri. Dan saat Fahri menahan dan memaksa untuk mengantar maka Aisya meyakinkannya bahwa Maria yang sudah mulai sembuh membutuhkan dia untuk menjaganya. Secara tersirat dan tersurat hal itu menunjukkan usaha untuk komit terhadap keputusan, usaha untuk menerima dan memahami keadaan tapi juga rasa getir.

Kewajaran dalam film ini adalah, sekalipun mengemukakan alasan-alasan logis poligami yang bisa dimaklumi khalayak, tapi di saat yang sama dia tidak melupakan bahwa rasa adalah rasa, dia tak pernah kenal alasan sekalipun masuk akal. Dia tetap pada 'pendirian' untuk sakit hati dan tidak sanggup berbagi milik. Dan jalan keluar yang paling pas untuk film yang berlatarkan keiman islaman ini tentunya adalah iman, pemahaman, serta usaha yang luar biasa untuk ikhlas. Dan itulah yang dilakukan oleh Fahri dan Aisya.

Meninggalnya Maria juga menunjukkan kemampuan empati penulis. Kalau saja dia hidup terus bisa jadi akhirnya penonton pun bubar jalan seperti yang terjadi pada Aa Gym... :)

RISN

Senin, Maret 17, 2008

All we need is love



'Photoslide video' pertama nih yang aku buat sendiri.. ;). Gara-gara udah jenuh, bete, mulek sama kerjaan yang tak kunjung selesai malah kunjung ruwet, maka mulai lah aku cari 'gara-gara' untuk menghibur diri itung-itung 'refreshing'. Hasilnya lumayan lah.. rada-rada segar kembali dan kerjaan jadi terbengkalai.. hehe..

RISN