Kamis, Mei 29, 2008

Semoga bukan 'ciri' dari staf ahli anggota DPR kita

Mereka datang kesiangan, karena itu ngga boleh masuk ruangan test. Eh, ternyata mereka ngga bisa terima. Katanya pihak penyelenggara kok ngga profesional??

Halaaahh... :)
Padahal di lembar edaran yang mereka pernah terima kurang lebih telah ditulis seperti berikut : "Asesmen dimulai jam 08.00. Harap datang 30 menit sebelum mulai. Lalu ada rincian waktu untuk persiapan, instruksi dan asesmen. Masih kurang jelas kah?

Hmm... Dari 1000an peserta kira-kira 10 orang (1%) datang terlambat. Masih taat aturan.. Alhamdulillaahh.. :). Tapi mohon maaf, yang terlambat itu tetap tidak diperkenankan masuk kalau psikotest sudah dimulai. Masalahnya instruksi sudah berjalan, terlambat masuk akan berakibat tidak paham, dan akibatnya merugikan peserta lain kalau harus mengulang instruksi.

Sebetulnya yang protes keras cuma 2 orang. Itu juga dari partai yang berbeda. Jadi.. memang tidak representatif lah kalau dibilang 'gaya' seperti itu adalah ciri dari staf ahli DPR kita. Cuma saja, arogansinya itu lho.. Luthu naa.. bikin gemesss dehh.. :( apalagi alasan terlambatnya karena pesawat delay. Pengen marah ga sih dengernya ??? lah pesawat delay kok penyelenggara yang disalahkan? Katanya, kenapa di edarannya ngga ditulis ada psikotest? Untuuung untung yang bikin edaran bukan penyelenggara tapi Setjen DPR :p.. maka silaken ribut deh berdua yang sama-sama berbau DPR..

Jadi binun, siapa sih sebetulnya yang ngga profesional ??
Yang melarang masuk karena jelas mengganggu jalannya asesmen serta merugikan mereka sendiri, atau... yang datang terlambat tapi bersikeras untuk diijinkan masuk?

Setelah ngotot dengan sesama yang berbau DPR tea ;) maka ahirnya ada 'win-win solution', yaitu diadakan test susulan untuk yang tidak bisa hadir hari itu dan untuk yang datang terlambat. Tapi, alamaakk.. rupanya beliau beliau itu teteepp masih kurang puas juga :( . Lalu katanya, kalau begini caranya, saya jadi bingung siapa yang harus disalahkan? Astaga naga.. rek rek, kok berpikirnya kudu harus mesti ada yang disalahkan sih? bukankah sebaiknya mencari solusi?

Tapi gampang kok jawabnya. Pan katanya pesawatnya delay.. Musim pesawat delay seperti ini, sebaiknya kan kita berpikir antisipatif bukan?? Tokh asesmen ini untuk kepentingan dirinya sendiri. Jadi siapa yang salah ayooo ?? hmm.. pasti rumput yang bergoyang..;)

RISN

Tidak ada komentar: