Minggu, Agustus 12, 2007

"DON'T DO THIS AT HOME" (the unforgettable)

Kadang-kadang kita harus berani ‘gila-gilaan’ supaya hidup tidak membosankan :-). Itu kata film yang aku tonton semalem, dan aku setuju itu… Sangat :). Dulu, kayaknya sih aku suka juga tuh rada 'gila-gilaan', abis enak sih.. hidup jadi lebih hidup kalo kata iklan mah... hehe.. Gila-gilaan bagiku adalah berbuat iseng, lucu, dan agak agak melanggar aturan dan kebiasaan-kebiasaan umum gitu.. ;-). Tapi itu dulu. Sekarang? takut ah, ntar disangka gila beneran. Tapi...... sapa takut juga sih? ;)

Lagi asik-asiknya dan seru-serunya nempel-nempelin poster, tiba-tiba sebuah motor masuk ke area depan SMA ku. Belum juga sempet mikir, tangan ku udah dicengkram euy, sementara tangan kanannya mengacungkan pistol sambil menggertak : “Mana yang lainnya !!!” :-(. Gilee!! pistol beneran nih?? seumur-umur baru sekarang aku liat pistol tepat didepan mata. Ya jelas lah seluruh tubuhku gemeteran atuh :-s. Rupanya teman lain pada ngintip, begitu liat aku dan temanku ‘digrebek’ pada nongol deh sebagian.

Ternyata perempuan nya cuma aku dan sobatku :s, sisanya lelaki semuanya. Siangnya sekolah pun heboh.. 11 orang siswanya diangkut tentara di pagi buta…

Sampai di kantor Kodim (kalo ga salah, lali aku :-s) kita ditampung di satu ruangan, lalu satu persatu dipanggil untuk diinterogasi. Mereka mengira ada dalang mahasiswa dibalik aksi poster anti Soeharto saat itu. Waktu itu th 1979 (?) memang marak demo mahasiswa dan aksi poster di sejumlah SMA di Bandung dan beredar juga secara gelap ‘buku putih’, isinya antara lain info tentang makam keluarga Soeharto yang katanya mewah.

Deg2an juga sih nunggu giliran di interogasi apalagi katanya terjadi tindak kekerasan terhadap satu temanku (orangnya tinggi besar) karena diduga pemimpin aksi poster ini. Padahal belum tau aja mereka, temanku itu tergolong orang yang 'gila' banget dan tukang ngebodor :-). Tapi rupanya ini cuma gosip belaka, yang jelas saat itu di kantor itu terjadi kehebohan lain, ternyata temanku itu anak bekas Komandan Kodim... hehe.. Maklum, saat itu mana ada sih tentara/polisi yang berani (terang-terangan) anti Soeharto? lha ini anaknya kok ya nekad ? Karena itu juga akhirnya jam 6 sore, kita semua di serah terima kan ke ortunya masing-masing.. Lha? berjuang kok pulangnya di jemput ortu dan diiringi nasihat sang Komendan.. haha… Katanya kita dianggap masih ingusan tapi sang komendan salut karena berani. Horeeee.. :-))

Setibanya aku di depan rumah, ada bapak-bapak teriak sambil mengacungkan tangan “Merdeka !!” Jelaslah aku nengok, eehh॥ ternyata pak RT.. hehe.. Gilee.. serasa jadi pahlawan gini euy.. Padahal kerjaan gw n temen-temen waktu itu adalah membuat poster, poster dan poster... Subuh-subuh buru-buru ke sekolah, trus sambil mengendap ngendap itu poster ditempel ke seluruh penjuru sekolah। Siangan dikit heboh deh satu sekolahan.. Belajar ditiadakan diganti dengan mimbar bebas.. Ahaa !! nikmatnya dunia saat itu tiada duanya... Sampai ahirnya… digrebek :-).

Bagiku cerita ini termasuk 'gila-gilaan' di satu sisi, tetapi ada semangat 'juang' nya di sisi lain. Gila-gilaan karena buat aku dan teman-teman itu adalah saat yang sangat menyenangkan dan menggairahkan bo!.. Tau sendiri dong arti 'peer group' (kelompok teman sebaya) bagi remaja? Kayaknya hampir bisa dibilang tiada hari tanpa berkelompok. Tiada hari tanpa petualangan. Tiada hari tanpa cekakak cekikik. Pokoknya ga ada loe ga rame deh :-). Di sisi lain, tentu saja semangat 'juang' kita pun meletup-letup. Darah muda bo!! pan masih gampang fanasss... Apalagi waktu itu semua cerita buruk tentang Soeharto selalu terkunci rapat padahal baunya udah kemana-mana. Akibatnya setiap cerita 'gelap' menyebar.. rasanya gerahh.. fanassss... Kalo ga salah 'buku putih' saat itu seperti sebuah 'trigger' bagi kegerahan yang sudah berlangsung cukup lama.

Maka aksi bikin poster dan pemasangannya di sekolah pun jadi deh sebuah petualangan 'peer group' yang seru dan meningkatkan adrenalin hehe... khususnya buat kita yang saat itu masih duduk di kelas 3 SMA.

Sampai sekarang cerita ‘gila-gilaan’ itu jadi kenangan yang teramat manis buat aku dan teman-teman SMA. Setiap reuni cerita itu pasti dimunculkan kembali, dan selalu membuat kita ketawa dan menimbulkan rasa gimanaaaa gitu, yang sulit untuk diungkapkan. So sweet... :-)

RISN

Tidak ada komentar: